JAKARTA – Hengky Samuel Daud, Direktur PT Istana Raya (ISR), yang ditunjuk langsung sebagai rekanan penyedia pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) di sejumlah daerah, mengaku-ngaku orang Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Itu dikatakannya ketika bertemu dengan Kepala Bagian Perlengkapan Pemprov Kalimantan Timur, Asmuni.
Proyek pengadaan mobil damkar di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia itu memang banyak yang berbuntut pada tindak pidana korupsi (tipikor). Penunjukan langsung Hengky berdasarkan radiogram Mendagri saat dijabat Fahmi Idris.
Di Pemprov Kaltim, kasus pengadan mobil damkar pada 2003 dan 2005 ini menyeret Pimpinan Proyek Ismed Rusdani. Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Khaidir Ramli mengajukannya ke hadapan majelis hakim Pengadilan Khusus Tipikor yang diketuai Gus Rizal.
Asmuni, saat dihadirkan sebagai saksi, Rabu (2/4), mengaku dirinya pernah bertemu Hengky sekitar tahun 2005. Kali pertama bertemu, Hengky mengaku orang Depdagri.
"Dia bilang kalau dia itu orang Depdagri, orang pusat, yang bisa dengan mudah memecat saya," tutur Asmuni. Saat itu, ia diminta Hengky selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk memeriksa dua mobil damkar tipe V80 ASM jenis tangga yang baru dibeli Pemprov Kaltim.
Proyek pengadaan mobil damkar di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia itu memang banyak yang berbuntut pada tindak pidana korupsi (tipikor). Penunjukan langsung Hengky berdasarkan radiogram Mendagri saat dijabat Fahmi Idris.
Di Pemprov Kaltim, kasus pengadan mobil damkar pada 2003 dan 2005 ini menyeret Pimpinan Proyek Ismed Rusdani. Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Khaidir Ramli mengajukannya ke hadapan majelis hakim Pengadilan Khusus Tipikor yang diketuai Gus Rizal.
Asmuni, saat dihadirkan sebagai saksi, Rabu (2/4), mengaku dirinya pernah bertemu Hengky sekitar tahun 2005. Kali pertama bertemu, Hengky mengaku orang Depdagri.
"Dia bilang kalau dia itu orang Depdagri, orang pusat, yang bisa dengan mudah memecat saya," tutur Asmuni. Saat itu, ia diminta Hengky selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk memeriksa dua mobil damkar tipe V80 ASM jenis tangga yang baru dibeli Pemprov Kaltim.
Namun, dirinya yang tidak memiliki keahlian, tidak melakukan pemeriksaan. Karena itu, dia sempat dimarahi Hengky. "Padahal kita memang tidak punya keahlian. Biasanya (untuk memeriksa), kita minta bantuan ahli dari Sucofindo," kata Asmuni. ** mahadir romadhon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar